RANGKUMAN CISCO CCNA 1 CHAPTER 7

 

1.                  IPv4 Addresses


Biner adalah sistem penomoran yang terdiri dari angka 0 dan 1 yang disebut bit. Sebaliknya, sistem penomoran desimal terdiri dari 10 digit yang terdiri dari angka 0 - 9. Biner penting bagi kita untuk dipahami karenahostserver dan perangkat jaringan menggunakan pengalamatan biner yaitu alamat IPv4.
Setiap alamat IPv4 terdiri dari string 32 bit, dibagi menjadi empat bagian yang disebut oktet. Setiap oktet mengandung 8 bit (atau 1 byte) yang dipisahkan dengan titik.
Untuk pemahaman yang kuat tentang pengalamatan jaringan, perlu untuk mengetahui pengalamatan biner dan mendapatkan keterampilan praktis dalam mengkonversi antara alamat IPv4 desimal biner dan yang lainnya.

2.                  Positional Notation


Belajar untuk mengkonversi biner ke desimal membutuhkan pemahaman tentang notasi posisional. Notasi posisi diartikan sebagai digit yang mewakili nilai berbeda tergantung pada " posisi " digit yang menempati urutan angka. Kita sudah mengetahui sistem penomoran yang paling umum, sistem notasi desimal (basis 10). BerikutDecimal Positional Notation seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.


Berikut adalah Binary Positional Notation seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.



3.                  Binary to Decimal Conversion


Untuk mengubah alamat IPv4 biner menjadi ekuivalen bertitik, bagilah alamat IPv4 menjadi empat 8 bit oktet. Selanjutnya, terapkan nilai posisi biner ke nomor biner oktet pertama dan hitung dengan benar, seperti contoh berikut ini pada setiap octet alamat IPv4.



4.                  Decimal to Binary Conversion


Untuk memahami cara mengonversi alamat IPv4 desimal bertitik ke biner, haru mengetahui terlebih dahulu tabel nilai posisi biner. Berikut ini menggambarkan cara menggunakan tabel untuk mengubah desimal menjadi biner.



5.                  Network and Host Portions


Memahami notasi biner penting ketika menentukan apakah dua host berada dalam jaringan yang sama. Ingat bahwa alamat IPv4 adalah alamat hirarkis yang terdiri dari porsi jaringan dan porsi host. Ketika menentukan porsi jaringan versus porsi host, perlu untuk melihat aliran 32 bit, sebagian bit mengidentifikasi jaringan, dan sebagian dari bit mengidentifikasi host seperti yang ditunjukkan pada gambar.


6.                  The Subnet Mask


Ada tiga elemen yang harus ada ketika mengkonfigurasi alamat IPv4 pada host yaitu :
a.       Alamat IPv4 è Alamat IPv4 unik dari host.
b.      Subnet mask è Digunakan untuk mengidentifikasi bagian jaringan/host dari alamat IPv4.
c.       Default gateway è Digunakan untuk mengidentifikasi gateway lokal yaitu alamat IPv4 interface router lokal untuk menjangkau jaringan jarak jauh.
Ketika alamat IPv4 ditetapkan ke perangkat, subnet mask digunakan untuk menentukan alamat jaringan di mana perangkat itu berada. Alamat jaringan mewakili semua perangkat di jaringan yang sama. Untuk mengidentifikasi bagian jaringan dan host dari alamat IPv4, subnet mask akan dibandingkan dengan bit alamat IPv4 dari kiri ke kanan, 1s di subnet mask mengidentifikasi bagian jaringan sementara 0s mengidentifikasi bagian hostseperti yang ditunjukkan pada gambar.


Proses aktual yang digunakan untuk mengidentifikasi porsi jaringan dan bagian host disebut ANDing.

7.                  Logical And


Logika And adalah salah satu dari tiga operasi biner dasar yang digunakan dalam logika digital. Dua lainnya adalah OR dan NOT. Sementara ketiganya digunakan dalam jaringan data, hanya AND yang digunakan dalam menentukan alamat jaringan. Caranya bisa dilihat pada gambar di bawah ini untuk menentukkan network addressdengan melakukan and antara IP address dengan subnet mask.


8.                  The Prefix Length


Mengekspresikan alamat jaringan dan alamat host dengan alamat subnet mask titik desimal dapat menjadi hal yang rumit. Untungnya, ada metode singkat pengganti dalam mengidentifikasi subnet mask yang disebut prefix length.
Secara khusus, prefix length adalah jumlah bit yang diatur ke 1 dalam subnet mask. Ini ditulis dalam " notasi slash " atau " / " diikuti dengan jumlah bit yang diatur ke 1. Oleh karena itu, hitung jumlah bit dalam subnet maskdan tambahkan dengan sebuah garis miring. Contoh pengimplementasian prefix length bisa dilihat pada gambar di bawah ini.


9.                  Network, Host and Broadcast Addresses


Setiap network address berisi identifikasi dari host address dan broadcast address. Adapun penjelasan dari ketiganya yaitu :
a.       Network Address è Address pertama dari sebuah network.
b.      Host Address è Address yang berada di antara network address dan broadcast address atau IP address yang bisa digunakan di jaringan.
c.       Broadcast Address è Address terakhir dari sebuah network.

10.              Static IPv4 Address Assignment to a Host


Perangkat dapat diberi alamat IP secara statis atau dinamis. Di jaringan, beberapa perangkat memerlukan alamat IP statis, seperti printerserver dan perangkat jaringan lainnya.
Menetapkan host dengan alamat IP statis umumnya ditetapkan pada jaringan kecil. Namun, akan memakan waktu untuk memasukkan alamat statis pada setiap host dalam jaringan besar. Penting untuk mempertahankan daftar akurat dari alamat IP statis yang ditetapkan untuk setiap perangkat.

11.              Dynamic IPv4 Address Assignment to a Host


Di sebagian besar jaringan data, populasi terbesar host termasuk PC, tablet, smartphoneprinter dan telepon IP, seringkali diberi alamat IPv4 secara dinamis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
Server DHCP umumnya menyediakan alamat IPv4, subnet maskgateway default dan informasi konfigurasi lainnya. DHCP umumnya adalah metode yang disukai untuk menetapkan alamat IPv4 ke host di jaringan besar. Manfaat tambahan dari DHCP adalah alamat tidak secara permanen ditugaskan ke host tetapi hanya " disewakan " untuk jangka waktu tertentu. Jika host dimatikan atau dilepas dari jaringan, alamat dikembalikan ke pool untuk digunakan kembali. Fitur ini sangat membantu pengguna ponsel yang datang dan pergi di jaringan.

12.              IPv4 Communication


Suatu host yang berhasil terhubung ke jaringan dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dengan menggunakan salah satu dari tiga cara yaitu :
a.       Unicast
Unicast adalah Proses mengirim paket dari satu host ke host individu lain, baik di client atau serverataupun di jaringan peer to peer.
Dalam jaringan IPv4, alamat unicast diterapkan ke perangkat akhir/host address. Untuk komunikasi unicast, alamat yang ditetapkan untuk dua perangkat akhir digunakan sebagai IPv4 sumber dan tujuan.
Alamat host unicast IPv4 berada dalam rentang alamat 0.0.0.0 hingga 223.255.255.255. Namun, dalam rentang ini banyak alamat yang disediakan untuk tujuan khusus.
b.      Broadcast
Broadcast adalah proses pengiriman paket dari satu host ke semua host di jaringan. Dengan broadcast, paket berisi alamat IPv4 tujuan dengan semua bit nya 1 di bagian host. Ketika sebuah host menerima paket yang dikirimkan ke alamat broadcast jaringan, host harua memproses paket tersebut seperti layaknya ditujukan ke alamat unicast-nya.
Broadcast dapat diarahkan atau dibatasi agar tidak memperngaruhi kinerja jaringan dan perangkat. Misalnya, host di jaringan 172.16.4.0/24 mengirim paket ke 172.16.4.255. Broadcast terbatas dikirim ke 255.255.255.255. Secara defaultrouter tidak akan meneruskan broadcast, karena router memisahkan broadcast domain yang dapat menghilangkan lalu lintas broadcast  yang berlebihan.
c.       Multicast
Multicast adalah proses mengirim paket dari satu host ke grup host tertentu, IPv4 telah memesan alamat 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255 sebagai rentang multicast. Alamat multicast IPv4 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255 dicadangkan untuk multicasting pada jaringan lokal saja.
Router yang terhubung ke jaringan lokal mengakui bahwa paket-paket ini ditujukan ke grup multicastjaringan lokal dan tidak pernah meneruskannya lebih lanjut. Misalnya, 224.0.0.9 adalah alamat multicast yang digunakan oleh Routing Information Protocol (RIP) versi 2 untuk berkomunikasi dengan router RIPv2 lainnya.

13.              Public and Private IPv4 Addresses


Alamat IPv4 publik adalah alamat yang secara global dirutekan antara ISP router. Namun, tidak semua alamat IPv4 yang tersedia dapat digunakan di internet. Ada blok alamat yang disebut alamat private yang digunakan oleh sebagian besar organisasi untuk menetapkan alamat IPv4 ke host internal. Secara khusus, blok alamat privateyaitu :
a.       10.0.0.0 / 8 atau 10.0.0.0 hingga 10.255.255.255
b.      172.16.0.0 / 12 atau 172.16.0.0 hingga 172.31.255.255
c.       192.168.0.0 / 16 atau 192.168.0.0 hingga 192.168.255.255
Penting untuk mengetahui bahwa blok alamat private tidak diizinkan di internet dan harus disaring/dibuang oleh router internet. Solusinya, menggunakan Network Address Translation (NAT) untuk menerjemahkan antara IPv4 private dan IPv4 publik, hal tersebut biasanya dilakukan oleh router yang terhubung di jaringan internal ke jaringan ISP.

14.              Special User IPv4 Address


Ada alamat tertentu seperti alamat jaringan dan alamat broadcast tidak dapat digunakan oleh host. Ada juga alamat khusus yang dapat digunakan ke host, tetapi dengan pembatasan bagaimana host dapat berinteraksi dalam jaringan yang meliputi :
a.       Loopback address (127.0.0.0/8 atau 127.0.0.1 hingga 127.255.255.254)
Loopback address adalah alamat khusus yang digunakan oleh host untuk mengarahkan lalu lintas ke dirinya sendiri.
b.      Link-Local address (169.254.0.0/16 atau 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254)
Link-Local address dikenal sebagai Automatic Private IP Addressing (APIPA) yang digunakan oleh klien DHCP Windows untuk mengkonfigurasi sendiri jika tidak ada server DHCP yang tersedia dan umumnya berguna dalam koneksi peer-to-peer.
c.       TEST-NET address (192.0.2.0/24 atau 192.0.2.0 hingga 192.0.2.255)
TEST-NET address adalah alamat yang disisihkan untuk tujuan pengajaran dan pembelajaran dan dapat digunakan dalam dokumentasi dan contoh jaringan.
Catatan :
Untuk alokasi alamat eksperimen berada di blok 240.0.0.0 hingga 255.255.255.254 yang dicadangkan untuk penggunaan di masa mendatang.

15.              Legacy Calssful Addressing


Pada tahun 1981, alamat IPv4 Internet ditugaskan menggunakan pengalamatan yang berkelas yaitu kelas, A, B, atau C. RFC membagi rentang unicast ke dalam kelas khusus yang disebut :
a.       Kelas A (0.0.0.0/8 hingga 127.0.0.0/8)
Dirancang untuk mendukung jaringan yang sangat besar dengan lebih dari 16 juta alamat host. Ia menggunakan prefix /8 dengan oktet pertama untuk menunjukkan alamat jaringan dan tiga oktet yang tersisa untuk alamat host.
b.      Kelas B (128.0.0.0/16 hingga 191.255.0.0/16)
Dirancang untuk mendukung kebutuhan jaringan berukuran sedang sekitar 65.000 alamat host. Ia menggunakan prefix /16 dengan dua oktet menunjukkan alamat jaringan dan dua oktet yang tersisa untuk alamathost.
c.       Kelas C (192.0.0.0/24 - 223.255.255.0/24)
Dirancang untuk mendukung jaringan kecil dengan maksimum 254 alamat host. Ia menggunakan prefixtetap /24 dengan tiga oktet pertama untuk menunjukkan jaringan dan oktet yang tersisa untuk alamat host.

Catatan : 
Ada juga blok multicast Kelas D yang terdiri dari 224.0.0.0 hingga 239.0.0.0 dan blok alamat eksperimen Kelas E yang terdiri dari 240.0.0.0 - 255.0.0.0.

16.              Classless Addressing


Pengalamatan classfull pada akhir 1990-an tidak lagi digunakan dan digantikan dengan pengalamatanclassless atau tanpa kelas. Namun, masih ada sisa-sisa classful dalam jaringan saat ini. Nama resmi classless addressing adalah Classless Inter-Domain Routing (CIDR).
IETF mengetahui bahwa CIDR hanyalah solusi sementara dan protokol IP baru untuk menangani menipisnya alamat IPv4, dan memang harus dikembangkan untuk mengakomodasi pertumbuhan pesat dalam jumlah pengguna internet. Pada tahun 1994, IETF mulai bekerja untuk menemukan pengganti IPv4, yang akhirnya menjadi IPv6.

17.              Assignment of IP Address


Untuk suatu perusahaan atau organisasi dalam mendukung host jaringan seperti server web yang dapat diakses dari internet, suatu organisasi harus memiliki blok alamat publik yang ditetapkan. Ingat bahwa alamat publik harus unik, dan penggunaan alamat publik ini diatur dan dialokasikan ke setiap organisasi secara terpisah dan berlaku untuk alamat IPv4 dan IPv6.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) adalah organisasi yang mengelola dan mengalokasikan blok-blok alamat IP, baik IPv4/IPv6 ke Regional Internet Registries (RIRs).
RIR bertanggung jawab untuk mengalokasikan alamat IP ke ISP yang pada gilirannya memberikan blok alamat IPv4 ke organisasi dan ISP yang lebih kecil. Organisasi bisa mendapatkan alamatnya langsung dari RIR sesuai dengan kebijakan RIR tersebut.

18.              IPv4 and IPv6 Coexistence


Tidak ada satu tanggal pun yang pindah ke IPv6. Untuk masa mendatang, baik IPv4 dan IPv6 akan hidup berdampingan. Transisi ini diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun. IETF telah membuat berbagai protokol dan alat untuk membantu administrator jaringan memigrasikan jaringannya ke IPv6. Teknik migrasi dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu :
a.       Dual Stack
Dual stack memungkinkan IPv4 dan IPv6 untuk hidup berdampingan di segmen jaringan yang sama. Perangkat dual stack menjalankan kedua protokol stack IPv4 dan IPv6 secara bersamaan.
b.      Tunneling
Tunneling adalah metode pengangkutan paket IPv6 melalui jaringan IPv4. Paket IPv6 dienkapsulasi di dalam paket IPv4, mirip dengan jenis data lainnya.
c.       Translation
Network Address Translation 64 (NAT64) memungkinkan perangkat yang mendukung IPv6 untuk berkomunikasi dengan perangkat yang mendukung IPv4 menggunakan teknik translation yang mirip dengan NAT untuk IPv4. Paket IPv6 diterjemahkan ke paket IPv4 dan sebaliknya.

19.              IPv6 Address Representation


Alamat IPv6 memiliki 128 bit dan ditulis sebagai string nilai heksadesimal. Setiap 4 bit diwakili oleh satu digit heksadesimal dengan total 32 nilai heksadesimal. Alamat IPv6 tidak berpengaruh terakit huruf besar ataupun kecil dalam penulisannya.

Preferred Format
Format penulisan alamat IPv6 adalah x: x: x: x: x: x: x: x, dengan setiap " x " terdiri dari empat nilai heksadesimal. Dalam IPv6, hextet adalah istilah tidak resmi yang digunakan untuk merujuk ke segmen 16 bit atau empat nilai heksadesimal. Setiap " x " adalah hextet tunggal.
Contoh IPv6 è 2001:0DB8:0000:1111:0000:0000:0000:0200

20.              Rule 1 – Omit Leading 0s


Aturan pertama untuk membantu mengurangi notasi alamat IPv6 adalah menghilangkan 0 apa pun di bagian 16-bit atau hextet. Sebagai contoh:
a.       01AB dapat direpresentasikan sebagai 1AB
b.      09F0 dapat direpresentasikan sebagai 9F0
c.       0A00 dapat direpresentasikan sebagai A00
d.      00AB dapat direpresentasikan sebagai AB
Aturan ini hanya berlaku untuk awalan 0, bukan untuk angka 0 diakhir, jika tidak, alamat akan menjadi ambigu. Misalnya, hextet " ABC " bisa berupa "0ABC" atau "ABC0", tetapi ini tidak mewakili nilai yang sama.
Contoh penerapan omnit leading 0s yaitu :
IPv6 Preffered
2001:0DB8:0000:A300:ABCD:0000:0000:1234
Menjadi
IPv6 No Leading 0s
2001:DB8:0:A300:ABCD:0:0:1234

21.              Rule 2 – Omit All 0 Segments


Aturan kedua untuk membantu mengurangi notasi alamat IPv6 adalah menggunakan titik dua ganda (::) dapat menggantikan string tunggal pada satu atau lebih segmen 16-bit (hextet) yang terdiri dari semuanya 0s.
Kolon ganda (::) hanya dapat digunakan satu kali dalam satu alamat, jika tidak, akan ada lebih dari satu kemungkinan alamat yang dihasilkan. Contoh penggunaan Omnit All Segment yaitu :
IPv6 Preffered
2001:0DB8:0000:A300:ABCD:0000:0000:1234
Menjadi
IPv6 No Leading 0s
2001:DB8:0:A300:ABCD:0:0:1234
Menjadi
IPv6 Compressed
2001:DB8:0:A300:ABCD::1234

22.              IP Address Types


Ada tiga jenis alamat IPv6 yaitu :
a.       Unicast è Alamat unicast IPv6 secara unik mengidentifikasi interface pada perangkat yang mendukung IPv6.
b.      Multicast è Alamat multicast IPv6 digunakan untuk mengirim satu paket IPv6 ke beberapa tujuan.
c.       Anycast
Alamat anycast IPv6 adalah alamat unicast IPv6 yang dapat ditetapkan ke beberapa perangkat. Sebuah paket yang dikirim ke alamat anycast akan diarahkan ke perangkat terdekat yang memiliki alamat itu.
Tidak seperti IPv4, IPv6 tidak memiliki alamat broadcast. Namun, ada alamat multicast all-node IPv6 yang pada dasarnya memberikan hasil yang sama.

23.              IPv6 Prefix Length


IPv6 menggunakan prefix length untuk mewakili bagian awalan dari alamat. IPv6 tidak menggunakan notasisubnet mask titik desimal tetapi menggunakan notasi slash “ / “.
Prefix Length dapat berkisar dari 0 hingga 128. Prefix Length untuk LAN dan sebagian besar jenis jaringan lainnya adalah /64. Ini berarti awalan atau bagian jaringan dari alamat adalah 64 bit panjangnya, menyisakan 64 bit lagi untuk ID interface  (bagian host) dari alamat.

24.              IPv6 Unicast Addresses


Berikut adalah jenis-jenis IPv6 unicast address yaitu :
a.       Global unicast
Alamat unicast global mirip dengan alamat IPv4 publik yang dapat dikonfigurasi secara statis atau ditetapkan secara dinamis.
b.      Link-local
Alamat link-local digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat lain pada jaringan yang sama/lokal, dengan IPv6 link merujuk pada subnet.
Jika alamat link-local tidak dikonfigurasi secara manual pada interface, perangkat akan secara otomatis membuat sendiri tanpa berkomunikasi dengan server DHCP.
Sedangkan host yang mendukung IPv6 akan membuat alamat link-local IPv6 meskipun perangkat belum ditetapkan alamat IPv6 unicast global. Ini memungkinkan perangkat yang mendukung IPv6 untuk berkomunikasi dengan perangkat lain di subnet yang sama menggunakan default gateway.
c.       Unique Local
Alamat lokal unik IPv6 memiliki beberapa kesamaan dengan alamat privat di IPv4, tetapi ada perbedaan yang signifikan. Alamat lokal yang unik digunakan untuk pengalamatan lokal dalam situs atau antara sejumlah situs terbatas. Alamat-alamat ini seharusnya tidak dapat dirutekan dalam IPv6 global dan tidak boleh diterjemahkan ke alamat IPv6 global. Alamat lokal unik berada dalam rentang FC00::/7 hingga FDFF::/7.

25.              Structure IPv6 Global Unicast Address


Stuktur IPv6 global unicast address diawali dengan tiga bit pertama 001 atau 2000::/3. Dengan kata lain, digit heksadesimal pertama dari alamat GUA akan dimulai dengan angka 2 atau 3. Untuk alamat 2001:0DB8::/32 telah disediakan untuk keperluan dokumentasi, termasuk digunakan dalam contoh.
Alamat unicast global memiliki tiga bagian yaitu :
a.       Global Routing Prefix
Global routing prefix adalah network portion yang ditetapkan oleh penyedia/ISP. Biasanya, RIR menetapkan prefix routing global /48 untuk pelanggan. Ukuran prefix routing global menentukan ukuran IDsubnet.
a.       Subnet ID
Subnet ID digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi subnet di dalam situsnya. Semakin besar subnet ID, semakin banyak subnet yang tersedia.
b.      Interface ID
Interface ID IPv6 setara dengan bagian host dari alamat IPv4. Istilah interface ID digunakan karena satuhost mungkin memiliki beberapa interface. Sangat disarankan bahwa dalam banyak kasus /64 subnet harus digunakan.

26.              Static Configuration of a Global Unicast Address


Sebagian besar konfigurasi IPv6 dan perintah verifikasi di Cisco IOS mirip dengan konfigurasi pada IPv4. Dalam banyak kasus, satu-satunya perbedaan adalah penggunaan perintah “ ipv6 “ sebagai pengganti “ ip “ dalam memasukkan konfigurasi IP address. Contoh konfigurasi IPv6 static pada Cisco Router sebagai berikut :
#interface gigabitethernet 0/0
#ipv6 address 2001:db8:acad:1::1/64
#no shutdown
Sama seperti dengan IPv4, mengkonfigurasi alamat statis tidak cocok untuk skala yang lebih besar. Untuk alasan ini, sebagian besar administrator jaringan dalam jaringan IPv6 akan memungkinkan penugasan alamat IPv6 yang dinamis menggunakan :
a.       Stateless Address Autoconfiguration (SLAAC)
b.      Stateful DHCPv6

27.              Dynamic Configuration – SLAAC


Stateless Address Autoconfiguration (SLAAC) adalah metode yang memungkinkan perangkat untuk mendapatkan prefixprefix lengthdefault gateway dan informasi lainnya dari router IPv6 tanpa menggunakanserver DHCPv6. Dengan menggunakan SLAAC, perangkat mengandalkan pesan ICMPv6 Router Internet (RA) lokal untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
Pesan RA ICMPv6 adalah saran untuk perangkat agar mendapatkan alamat unicast global IPv6. Pesan RA ICMPv6 meliputi network prefix, prefix length, default gateway, DNS address dan domain name. Sebenarnya ada tiga opsi untuk pesan RA antara lain :
a.       Opsi 1: SLAAC
b.      Opsi 2: SLAAC dengan stateless DHCPv6 server
c.       Opsi 3: Stateful DHCPv6 (no SLAAC)

Catatan : 
Untuk peneriman RA pesan terkait interface ID menggunakan proses EUI-64 atau dihasilkan dari nomor acak 64-bit

28.              Dynamic Configuration – DHCPv6


Secara default, pesan RA adalah hanya opsi 1 yaitu SLAAC. Interface router dapat dikonfigurasi untuk mengirim informasi router menggunakan SLAAC dan DHCPv6 stateless atau hanya stateful DHCPv6.

RA Option 2: SLAAC dan Stateless DHCPv6
Dengan opsi ini, pesan RA menyarankan perangkat dapat menggunakan :
a.       SLAAC untuk membuat alamat global unicast IPv6 sendiri.
b.      Alamat link-local router sebagai alamat IPv6 sumber RA untuk alamat default gateway.
c.       Server DHCPv6 stateless untuk memperoleh informasi lain seperti alamat server DNS dan nama domain.
d.      Server DHCPv6 stateless untuk mendistribusikan alamat server DNS dan nama domain yang tidak mengalokasikan alamat unicast global.

RA Option 3: Stateful DHCPv6
Stateful DHCPv6 mirip dengan DHCP untuk IPv4. Perangkat dapat secara otomatis menerima informasi pengalamatannya. Dengan opsi ini pesan RA menyarankan perangkat dapat menggunakan :
a.       Alamat link-local router sebagai alamat IPv6 sumber RA untuk alamat default gateway.
b.      Server DHCPv6 stateful untuk mendapatkan alamat unicast global, alamat server DNS, nama domain dan semua informasi lainnya.
c.       Server DHCPv6 stateful mengalokasikan dan menyimpan daftar perangkat mana yang menerima alamat IPv6

Catatan : 
Alamat default gateway hanya dapat diperoleh secara dinamis dari pesan RA. Server DHCPv6 stateless atau statefultidak menyediakan alamat default gateway.

29.              EUI-64 Process and Randomly Generated


Ketika pesan RA SLAAC atau SLAAC dengan DHCPv6 stateless, klien harus menghasilkan interface ID sendiri dengan menggunakan proses EUI-64 atau nomor 64-bit yang dihasilkan secara acak. Proses EUI-64 menggunakan alamat MAC Ethernet 48-bit klien, dan menyisipkan 16 bit lainnya di tengah alamat MAC 48-bit untuk membuat interface ID 64-bit. Interface ID EUI-64 diwakili dalam biner dan terdiri dari tiga bagian yaitu :
a.       24-bit OUI dari alamat MAC klien, tetapi bit ke-7 dibalik. Ini berarti bahwa jika bit ke-7 adalah 0, itu menjadi 1, dan sebaliknya.
b.      Nilai FFFE 16-bit yang dimasukkan (dalam heksadesimal).
c.       24-bit device identifier dari alamat MAC klien.
Keuntungan EUI-64 adalah alamat MAC Ethernet dapat digunakan untuk menentukan interface ID. Namun, hal tersebut telah menyebabkan kekhawatiran privasi di antara banyak pengguna ketika paket mereka dapat dilacak ke komputer fisik yang sebenarnya. Karena masalah ini, interface ID yang dihasilkan secara acak dapat digunakan sebagai gantinya. Contoh penerapan EUI-64 proses, seperti yang ditunjukkan pada gambar.


30.              Verifying IPv6 Address Configuration


Untuk melakukan verifikasi IPv6, perintahnya sama seperti IPv4 yaitu dengan mengetikkan perintah “ show interface “ untuk melihat alamat MAC dari interface Ethernet atau “show ipv6 interface brief “ untuk melihat outputsingkat untuk status dari masing-masing interface.

31.              Assigned  IPv6 Multicast Address


Ada dua jenis alamat multicast IPv6 :
a.       Assigned  multicast
Alamat multicast yang ditetapkan adalah alamat multicast yang dicadangkan untuk grup perangkat yang telah ditentukan. Ada dua jenis assigned multicast IPv6 yaitu :
1)      FF02::1 All-nodes multicast group
Adalah grup multicast yang semua perangkat mendukung IPv6. Paket yang dikirim ke grup ini diterima dan diproses oleh semua interface IPv6 atau sama halnya seperti alamat broadcast di IPv4.
2)      FF02::2 All-router multicast group
Adalah grup multicast yang semua router mendukung IPv6. Router menjadi anggota grup ini ketika diaktifkan sebagai router IPv6 dengan perintah konfigurasi global yaitu “ unicast-routing ipv6 “. Paket yang dikirim ke grup ini diterima dan diproses oleh semua router IPv6.
b.      Solicited node multicast
Sebuah alamat solicited node multicast mirip dengan alamat multicast all-node. Keuntungannya bahwa ia dipetakan ke alamat multicast Ethernet khusus. Ini memungkinkan NIC Ethernet untuk menyaring frame dengan memeriksa alamat MAC tujuan tanpa mengirimnya ke proses IPv6 untuk melihat apakah perangkat adalah target yang dituju dari paket IPv6.

32.              ICMPv4 and ICMPv6


ICMP tersedia untuk IPv4 dan IPv6. ICMPv4 adalah protokol pesan untuk IPv4. ICMPv6 menyediakan layanan yang sama untuk IPv4 tetapi terdapat fungsi tambahan.
Pesan ICMP yang umum untuk ICMPv4 dan ICMPv6 meliputi :
a.       Host Confirmation
b.      Destination or Service Unreacheable
Ketika sebuah host atau gateway menerima paket yang tidak dapat dikirimkan, ia dapat menggunakan pesan ICMP Destination Unreachable untuk memberitahukan sumber bahwa tujuan atau layanan tidak dapat dijangkau. Beberapa kode Destination Unreachable untuk ICMPv4 ataupun ICMPv6 hanya berbeda penamaan pesannya saja yaitu :
1)      0 – Net unreacheable
2)      1 - Host unreacheable
3)      2 - Protocol unreacheable
4)      3 – Port unreacheable
c.       Time Exceeded
Pesan ICMPv4 atau ICMPv6 time exceeded digunakan oleh router untuk menunjukkan bahwa sebuah paket tidak dapat diteruskan karena field Time to Live (TTL) (field IPv4) atau hop limit (field IPv6) dari paket adalah 0.
d.      Route Redirection
e.       Host Confirmation

33.              ICMPv6 Router Solicitation and Router Advertisement Messeges


Pesan informasi dan kesalahan yang ditemukan di ICMPv6 sangat mirip dengan pesan kontrol dan kesalahan yang diterapkan oleh ICMPv4. Namun, ICMPv6 memiliki fitur baru dan peningkatan fungsionalitas yang tidak ditemukan di ICMPv4. Pesan ICMPv6 diringkas menjadi empat protokol baru sebagai bagian dari Neighbor Discovery Protocol (ND atau NDP).
Perpesanan antara router IPv6 dan perangkat IPv6 meliputi :
a.       Router Solicitation (RS) message
b.      Router Advertisment  (RA) message
Perpesanan antara perangkat IPv6 meliputi :
a.       Neighbor Solicitation (NS) message
b.      Neighbor Advertisement (NA) message
Perpesanan antara perangkat IPv6 ini digunakan untuk :
a.       Address Resolution
Address resolution digunakan ketika perangkat pada LAN mengetahui alamat unicast IPv6 tujuan tetapi tidak tahu alamat MAC Ethernet nya, mirip dengan ARP pada IPv4.
b.      Duplicate Address Detection (DAD)
Ketika perangkat diberikan alamat unicast global atau link-local unicast, dianjurkan bahwa DAD dilakukan pada alamat untuk memastikan bahwa itu unik. Untuk memeriksa keunikan alamat, perangkat akan mengirim pesan NS dengan alamat IPv6nya sendiri sebagai alamat IPv6 yang ditargetkan. Jika perangkat lain di jaringan memiliki alamat ini, ia akan merespons dengan pesan NA. Pesan NA ini akan memberi tahu perangkat pengirim bahwa alamat tersebut sedang digunakan. Jika pesan NA terkait tidak dikembalikan dalam jangka waktu tertentu, alamat unicast unik dapat digunakan

Comments

Popular Posts