RANGKUMAN CISCO CCNA 1 CHAPTER 8

  SUBNETTING IP NETWORKS

· Pada LAN Ethernet, perangkat menggunakan broadcast untuk mencari:

a. Other Device, perangkat menggunakan Address Resolution Protocol (ARP) untuk mengirimbroadcast lauer 2 ke alamat IPv4 yang dikenal di jaringan lokal untuk menemukan alamat MAC terkait.

b. Service, sebuah host biasanya memperoleh konfigurasi alamat IPv4 menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dengan mengirim broadcast di jaringan lokal untuk mencariserver DHCP

· Jika suatu host dapat menghasilkan broadcast yang berlebihan dan secara negatif mempengaruhi jaringan seperti mengakibatkan lambatnya lalu lintas jaringan serta operasi perangkat yang lambat karena harus menerima dan memproses setiap paket broadcast. Solusinya adalah mengurangi ukuran jaringan yang dapat membuat broadcast domain yang lebih kecil yang disebut subnetting. Dengan subnetting, sebuah perusahaan dapat mengurangi lalu lintas jaringan secara keseluruhan dan meningkatkan kinerja jaringan. Selain itu, administrator juga dapat menerapkan kebijakan keamanan seperti subnet mana yang diizinkan atau tidak diizinkan untuk berkomunikasi bersama. Ada berbagai cara menggunakan subnet untuk membantu mengelola perangkat jaringan. Administrator dengan berdasarkan pada lokasi, unit organisasi dan jenis perangkat

· Contoh classes subnetting dapat antara lain seperti :

a. /25 - Meminjam 1 bit dari oktet keempat menghasilkan 2 subnet yang masing-masing mendukung 126 host.

b. /26 - Meminjam 2 bit menghasilkan 4 subnet yang masing-masing mendukung 62 host.

c. /27 - Meminjam 3 bit menghasilkan 8 subnet yang masing-masing mendukung 30 host.

d. /28 - Meminjam 4 bit menghasilkan 16 subnet yang masing-masing mendukung 14 host.

e. /29 - Meminjam 5 bit menghasilkan 32 subnet yang masing-masing mendukung 6 host.

f. /30 - Meminjam 6 bit menghasilkan 64 subnet yang masing-masing mendukung 2 host.

· Untuk melihat bagaimana subnet /25 diterapkan dalam jaringan. Sebuah router memiliki dua segmen LAN yang terhubung ke interface GigabitEthernet, yang mana setiap LAN ditetapkan sebagai salah satu subnet, yang mana jaringan tersebut memiliki pengalamatan Gambar di bawah menunjukan pengalamatan IP untuk subnet ke-1.


Ada dua pertimbangan ketika merencanakan subnet, yaitu:

a. Jumlah alamat host yang diperlukan untuk setiap jaringan.

b. Jumlah subnet individual yang dibutuhkan.

· Subnetting VLSM mirip dengan subnetting dalam bit yang dipinjam untuk membuat subnet. Perbedaannya adalah subnetting bukan merupakan aktivitas single pass. Dengan VLSM, jaringan pertama-tama di-subnet, dan kemudian subnet-subnet kembali di-subnet. Proses ini dapat diulang beberapa kali untuk membuat subnet dari berbagai ukuran.

· Tiga pertimbangan utama untuk merencanakan alokasi IP address, yaitu:

a. Mencegah duplikasi alamat, mengacu pada fakta bahwa setiap host dalam suatuinternetwork harus memiliki alamat yang unik.

b. Menyediakan dan mengendalikan akses, mengacu pada fakta beberapa host, seperti serveryang menyediakan sumber daya untuk host internal maupun eksternal.

c. Pemantauan keamanan dan kinerja host, berarti lalu lintas jaringan diperiksa untuk alamat IP sumber yang menghasilkan atau menerima paket yang berlebihan.

· Subnet IPv6 memerlukan pendekatan yang berbeda dari subnet IPv4. Namun, karena banyaknya alamat IPv6, tidak ada lagi kekhawatiran untuk melestarikan alamat. Subnetting IPv6 tidak berkaitan dengan konservasi ruang alamat. Subnet ID mencakup lebih dari subnet yang cukup. Subnetting IPv6 adalah tentang membangun hierarki pengalamatan berdasarkan jumlah sub jaringan yang diperlukan. Ada dua jenis alamat IPv6 yang dapat ditetapkan. Alamat link-local IPv6 yang tidak pernah bisa di subnet karena hanya ada padalink local. Namun, alamat unicast global IPv6 dapat di subnet. Alamat global unicast IPv6 biasanya terdiri dari prefix routing global /48, subnet ID 16 bit, dan interface ID 64 bit.

· Bagian subnet ID 16 bit dari alamat global unicast IPv6 dapat digunakan oleh organisasi untuk membuat subnet internal. Subnet ID menyediakan subnet dan dukungan host yang lebih dari cukup yang dibutuhkan dalam satu subnet yang bisa membuat hingga 65.536 /64 subnet tanpa meminjam bit apapun dari interface ID atau bahkan mendukung hingga 18 juta alamat IPv6 host per subnet

· Subnetting IPv6 juga lebih mudah diterapkan daripada IPv4, karena tidak ada konversi ke biner yang diperlukan. Untuk menentukan subnet yang tersedia berikutnya, cukup hitung dalam heksadesimal. Sebagai contoh, asumsikan sebuah perusahaan telah ditetapkan 2001: 0DB8:ACAD::/48 global prefix routing dengan 16 bit sebagai subnet ID. Ini akan memungkinkan organisasi untuk membuat /64 subnet.



Comments

Popular Posts